nomor kontak:0755-27206851

Beranda> Berita Industri> Kekhawatiran logistik di balik maraknya sampah plastik

Kekhawatiran logistik di balik maraknya sampah plastik


한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Dengan percepatan globalisasi, e-commerce lintas batas negara berkembang pesat dan permintaan logistik melonjak. Dalam proses ini, pengemasan barang menjadi sumber sampah plastik yang penting. Untuk melindungi barang dari kerusakan selama pengangkutan, berbagai produk plastik banyak digunakan, seperti kantong plastik, plastik busa, pita plastik, dll.

Setelah sekali pakai, kemasan plastik tersebut seringkali dibuang sembarangan dan akhirnya mencemari lingkungan. Ambil contoh pengiriman ekspres lintas batas negara, dari asal barang sampai ke tangan konsumen harus melalui proses pengangkutan yang panjang dan melalui berbagai jalur yang masing-masing dapat menghasilkan sampah plastik.

Selain itu, untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya, perusahaan logistik seringkali tidak sepenuhnya mempertimbangkan faktor perlindungan lingkungan dalam desain kemasan. Mereka lebih memperhatikan kenyamanan dan kinerja perlindungan kemasan, namun mengabaikan dampak terhadap lingkungan. Perilaku jangka pendek ini tidak hanya memperburuk masalah sampah plastik, namun juga menimbulkan tantangan bagi pembangunan berkelanjutan di dunia usaha.

Untuk mengatasi masalah ini, kita perlu memulai dari banyak aspek. Pertama-tama, perusahaan logistik harus memperkuat kesadaran lingkungan, secara aktif menggunakan bahan kemasan yang mudah terurai, atau mengoptimalkan desain kemasan untuk mengurangi penggunaan plastik. Pada saat yang sama, pemerintah juga harus menerapkan kebijakan yang relevan untuk memperkuat pengawasan industri logistik dan mendorong perusahaan untuk mengambil langkah-langkah perlindungan lingkungan.

Konsumen juga berperan penting dalam hal ini. Saat membeli barang lintas batas, konsumen dapat memilih pedagang dan merek yang fokus pada kemasan ramah lingkungan dan mempromosikan perubahan ramah lingkungan di perusahaan logistik melalui perilaku konsumen.

Singkatnya, permasalahan sampah plastik erat kaitannya dengan industri logistik lintas batas. Hanya dengan upaya bersama dari semua pihak kita dapat secara efektif mengurangi produksi sampah plastik dan melindungi lingkungan kita.