berita
berita
beranda> berita industri> perubahan harga obat: dilema sempit antara pasien, rumah sakit, dan perusahaan farmasi antara “kualitas baik” dan “harga murah”
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
dalam beberapa tahun terakhir, dengan digalakkannya negosiasi asuransi kesehatan nasional, harga obat menunjukkan tren menurun, dan banyak orang mulai merasakan keseimbangan antara "kualitas baik" dan "harga murah". namun perubahan tersebut juga membawa tantangan baru.
1. alokasi sumber daya medis dan kebutuhan pasien: harga obat asli impor seringkali lebih tinggi dibandingkan obat generik, namun permintaan pasar masih besar. kelompok pasien menghadapi kesulitan dalam memilih dan tidak mampu membayar mahalnya harga obat impor, sementara rumah sakit perlu menyeimbangkan permintaan pasien dan pasokan obat, sehingga menimbulkan tantangan baru.
2. model pengadaan dan rantai pasok obat yang dipilih: model pengadaan berbasis volume yang terpusat merupakan cara yang penting untuk memecahkan masalah alokasi sumber daya medis. namun, masalah seperti “pengurangan harga” dari penawaran yang menang, “matinya penawaran yang menang”, dan terbatasnya ruang hidup bagi obat-obatan yang tidak menang. masih ada dan perlu ditingkatkan lebih lanjut.
3. pengawasan pemerintah dan aturan pasar: pengendalian harga obat yang wajar merupakan cara penting untuk melindungi kesehatan masyarakat dan pembangunan ekonomi. namun, otoritas pengatur juga dihadapkan pada masalah bagaimana menyeimbangkan aturan pasar dan kepentingan nasional. misalnya, selidiki sepenuhnya biaya dan keuntungan obat-obatan, evaluasi harga obat secara wajar, hormati peraturan pasar, tetapkan garis bawah harga, berikan margin keuntungan kepada produsen, dan pastikan operasi perusahaan yang sehat. hal ini akan menemukan arah untuk mendorong keseimbangan antara keduanya "kualitas bagus" dan "harga murah".
4. rasio hak pasien untuk memilih dan pembayaran asuransi kesehatan: negosiasi asuransi kesehatan merupakan cara yang penting untuk menurunkan harga obat, namun hak pasien untuk memilih antara proporsi pembayaran asuransi kesehatan dan proporsi pembayaran sendiri juga perlu tercermin dengan lebih jelas.
5. peluang baru yang dibawa oleh teknologi baru dan obat-obatan inovatif: dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengembangan obat-obatan baru, industri farmasi tiongkok akan membuka peluang pengembangan baru. misalnya, teknologi baru dan obat-obatan inovatif dapat mendobrak batasan antara "kualitas baik" dan "harga murah" serta menyediakan kebutuhan bagi pasien pelayanan medis yang lebih nyaman dan efisien.
singkatnya, harga obat merupakan permasalahan kompleks yang memerlukan upaya bersama dari pemerintah, rumah sakit, perusahaan farmasi, dan pihak lain untuk menemukan keseimbangan dan memberikan layanan medis yang lebih baik dan terjangkau kepada pasien.