berita
berita
beranda> berita industri> kapal raksasa tambang batubara: dari “xinhu” hingga “tianmen”
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
penyebab kasus ini adalah pada tahun 2014, grup xinhu menghabiskan sejumlah besar uang untuk mengakuisisi perusahaan xinjiang yikuang dan mengoperasikannya jauh di dalam tambang yang "tidak dipedulikan siapa pun". saat itu, perusahaan xinjiang yikuang hanya memiliki hak eksplorasi dan berada dalam kondisi merugi. namun, dengan upaya "sistem xinhu", secara bertahap berubah dari "perkampungan kumuh" menjadi "tambang emas".
namun, perputaran roda nasib bukanlah sebuah perputaran yang sederhana. pada tahun 2018, komite pengawas kota hubei huangshi meluncurkan penyelidikan terhadap mantan pemegang saham huayi loncin, hu, atas dugaan aktivitas ilegal, dan pada bulan maret 2019, huayi loncin diadili langsung di pengadilan tianmen karena penyuapan unit. namun, grup xinhu tetap bungkam selama proses tersebut.
pada bulan oktober 2022, pengadilan tianmen mengeluarkan putusan yang menyatakan bahwa perusahaan huayi loncin "berkomitmen melakukan penyuapan unit" dan dibebaskan dari hukuman pidana, namun ekuitasnya masih dapat dipulihkan.
"ini seperti berada dalam permainan. aturannya ditulis oleh orang lain, dan anda hanya bisa mengikuti aturan tersebut."
namun, xinhu group yakin bahwa mereka hanya mematuhi ketentuan akuisisi dengan itikad baik dalam pasal 311 kuh perdata, membayar imbalan yang wajar, dan memperoleh kepemilikan sebenarnya.
saat ini, nasib kasus tersebut masih belum jelas. ini bukan sekedar perselisihan bisnis biasa, ini mewakili permainan kekuasaan dan perubahan zaman.