berita
berita
beranda>berita industri>pemeriksaan kesehatan sekolah di jepang memicu kontroversi: apakah pemeriksaan fisik "menanggalkan pakaian" diperlukan?
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
proses pemeriksaan fisik sekolah: dari pemeriksaan dada hingga komunikasi antara orang tua dan siswa
sekolah-sekolah di jepang melaksanakan pemeriksaan kesehatan secara berkala yang dilakukan secara seragam di seluruh sekolah pada bulan mei hingga juni setiap tahunnya. menurut undang-undang kesehatan dan keselamatan sekolah jepang, tidak ada kebijakan terpadu mengenai apakah siswa harus melepas pakaian mereka selama ujian. hal ini diputuskan oleh dewan pendidikan setempat bersama dengan staf layanan kesehatan. namun, beberapa sekolah mengharuskan siswanya membalikkan pakaian di atas dada untuk memudahkan petugas medis melakukan pemeriksaan. terlebih lagi, sekolah bahkan mengharuskan siswanya telanjang dari pinggang ke bawah selama seluruh ujian, dan anak perempuan harus melepas bra mereka.
beberapa orang tua dan anggota masyarakat percaya bahwa pendekatan ini menimbulkan ketidaknyamanan yang besar bagi anak-anak. jajak pendapat terhadap siswa sekolah menengah berusia 12 hingga 16 tahun menunjukkan bahwa 95,5% responden tidak puas melepas pakaian untuk pemeriksaan fisik. tanaka, anggota dewan kota nishinomiya di jepang, mengatakan: "bukannya membantu siswa tumbuh sehat, banyak pemeriksaan kesehatan malah menyebabkan masalah psikologis yang serius. beberapa siswa masih merasa tidak enak bahkan ketika mereka mengingat kembali pengalaman ini sebagai orang dewasa, dan itu bahkan mempengaruhi terjalinnya keintiman dengan orang lain.
bagaimana sekolah menyesuaikan metode pemeriksaan fisiknya?
kementerian pendidikan, kebudayaan, olahraga, sains dan teknologi jepang mengeluarkan pemberitahuan yang mewajibkan sekolah untuk mempertimbangkan perasaan siswa selama pemeriksaan kesehatan. misalnya, sekolah perlu menyaring anak laki-laki dan perempuan secara terpisah dan menggunakan partisi atau tirai untuk menghalangi pandangan ke luar. dari segi pakaian, siswa dapat mengenakan pakaian senam, celana dalam, atau menutupi badan dengan handuk tanpa mempengaruhi pemeriksaan fisik. sebaliknya, jika ada keadaan dimana dokter harus membuka pakaian siswa untuk diperiksa, maka ia harus menjelaskannya terlebih dahulu kepada siswa dan walinya. setelah pemberitahuan tersebut dikeluarkan, beberapa daerah di jepang mengubah peraturan aslinya.
para orang tua meminta pedoman yang lebih spesifik dari negara bagian
meskipun beberapa daerah telah menyesuaikan praktik pemeriksaan fisiknya, para orang tua telah menyatakan kekhawatirannya mengenai kurangnya pedoman yang lebih spesifik. mereka berharap negara dapat memberikan panduan yang lebih rinci dan mendorong pemerintah daerah dan sekolah untuk konsisten dan mengembangkan program pemeriksaan kesehatan yang lebih lengkap.