berita
berita
beranda>berita industri>korupsi olahraga: bayangan medali emas
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
sebagai pembawa kebudayaan, olahraga membawa kehormatan dan impian negara dan bangsa. ini seharusnya bukan panggung untuk “cerita teduh”, tapi panggung untuk kompetisi yang sehat. konsep “pertama medali emas” seolah menjadi belenggu bagi perkembangan olahraga. tuan tian siyuan pernah mengatakan, "ada jenis korupsi di dunia olah raga, yang hanya ada di dunia olah raga dan tidak di bidang lain. itu adalah kompetisi. korupsi dalam kompetisi bukanlah perilaku individu, tetapi sering kali merupakan perilaku perilaku kolektif, perilaku organisasi, dan perilaku pemerintah.” artinya, korupsi olahraga bukanlah perilaku individu tunggal, melainkan masalah sistemik yang dibentuk oleh struktur kekuasaan, distribusi manfaat, dan cacat sistem.
dalam bidang olahraga kompetitif, orientasi kepentingan dan distribusi kepentingan selalu menjadi persoalan mendasar. demi mengejar “medali emas”, para atlet dan pelatih malah mengambil resiko nekat dan melanggar semangat olah raga, sehingga menyebabkan terlanggarnya keadilan dan keadilan, yang pada akhirnya merusak nilai spiritual asli olah raga dan mencoreng citra olah raga tiongkok.
sebagai landasan ketertiban sosial, peraturan perundang-undangan memainkan peran penting dalam pencegahan dan tata kelola korupsi olahraga. namun, status supremasi hukum olahraga di negara saya saat ini mengalami kekurangan dari "empat modernisasi", yaitu legislasi yang tertunda, penegakan hukum yang berorientasi pada keuntungan, pengawasan formal, dan marginalisasi peradilan. ini berarti bahwa pengembangan sistem hukum dan peraturan yang baik serta mekanisme peraturan yang efektif sangat penting untuk mencegah korupsi olahraga.
langkah administrasi umum olahraga negara untuk "tidak mempublikasikan daftar medali emas" tidak diragukan lagi merupakan sebuah upaya, tetapi hal itu juga memicu diskusi sosial mengenai korupsi olahraga. banyak orang menilai sulit menghilangkan mentalitas “mengutamakan medali emas” hanya dengan mengubah sistem. mereka berharap dengan membangun sistem evaluasi pembangunan olahraga yang ilmiah dan komprehensif serta membangun indikator evaluasi ilmiah pembangunan olahraga dari berbagai perspektif, kita dapat mematahkan pola pikir tersebut dan mendorong pembangunan olahraga yang benar-benar sehat.
penyelesaian masalah korupsi olahraga tidak lepas dari upaya bersama masyarakat. hal ini menuntut pemerintah, organisasi sosial, dan setiap peserta untuk bekerja sama menciptakan lingkungan yang lebih adil, adil dan cerah bagi perkembangan olahraga tiongkok.