nomor kontak:0755-27206851

beranda> berita industri> pedang takdir bermata dua: perjuangan dan peluang perempuan di kelas sosial

pedang takdir bermata dua: perjuangan dan peluang perempuan di kelas sosial


한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

ibarat kapal yang terombang-ambing di tengah lautan, perempuan pun pernah mengalami pasang surut sepanjang sejarah. di satu sisi, mereka telah menemukan tempat mereka dalam masyarakat berdasarkan kebijaksanaan dan keberanian mereka, memberikan kontribusi kepada keluarga dan masyarakat mereka, di sisi lain, mereka selalu menghadapi kendala dari konsep tradisional dan kelas sosial, dan harus menanggungnya; sebuah takdir yang tidak bisa dihindari.

susan george, seorang ekonom politik dan aktivis sosial, mengangkat penderitaan perempuan dalam masyarakat dalam bukunya "gender and society". ia percaya bahwa perempuan telah mengalami nasib ganda, yaitu pembebasan dan penindasan dalam proses peradaban modern.

misalnya, di negara-negara barat, dengan adanya proses revolusi industri, perempuan secara bertahap memasuki lapangan kerja sosial dan memperoleh lebih banyak peluang, namun mereka harus menghadapi dampak dari keluarga dan sosial budaya. mereka harus melakukan pekerjaan rumah tangga, dan pada saat yang sama mereka juga menghadapi diskriminasi dan eksploitasi terhadap perempuan oleh laki-laki.

namun, tidak semua perempuan terjebak dalam nasib malang. beberapa wanita telah memperoleh pengakuan sosial dan mulai mengubah nasib mereka berdasarkan kemampuan dan kebijaksanaan mereka. mereka berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial, mengupayakan persamaan kesempatan, dan berkontribusi terhadap hak-hak perempuan. mereka menggunakan upaya dan tindakan mereka untuk mencoba mendobrak konsep tradisional, memperjuangkan lebih banyak peluang, dan memperjuangkan kebebasan dan hak bagi diri mereka sendiri.

perempuan lainnya masih terikat oleh masyarakat dan harus menerima pengaturan keluarga. mereka bahkan terpaksa mengorbankan pembangunan mereka sendiri di bawah tekanan ekonomi dan menanggung beban yang tiada habisnya. keadaan seperti itu juga membuat mereka sulit lepas dari belenggu takdir dan hanya bisa memilih takdirnya sendiri dalam rentang yang terbatas.

dalam perkembangan peradaban sosial, perempuan menghadapi banyak tantangan dan peluang. dari struktur sosial hingga nasib pribadi, mereka perlu terus-menerus memikirkan dan mengeksplorasi jalan hidup mereka sendiri, serta memperjuangkan hak dan kepentingan mereka sendiri. saya berharap masyarakat di masa depan akan lebih setara, sehingga perempuan dapat benar-benar dan bebas mengembangkan potensi mereka dan meninggalkan cahaya mereka di panggung sosial.