Berita
Berita
Beranda> Berita Industri> Fenomena Idle Rumah Tangga Tiongkok dan Pemikiran Baru tentang Konsumsi
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
Dari sudut pandang konsep konsumsi, seringkali kita secara membabi buta mengejar fashion dan kenyamanan, namun mengabaikan kebutuhan penggunaan sebenarnya. Ibarat bathtub, terbayang waktu mandi yang romantis saat membelinya, namun akhirnya terbengkalai karena jarang digunakan.
Hal ini juga mengingatkan kita pada konsumsi lintas batas. Saat ini, barang-barang luar negeri semakin umum sampai ke rumah tangga dalam negeri melalui pengiriman ekspres. Namun, beberapa konsumen kurang memahami kebutuhan mereka sendiri ketika membeli produk dari luar negeri, sehingga ada beberapa barang yang tidak terpakai setelah mereka menerimanya. Misalnya, beberapa barang rumah tangga baru di luar negeri akhirnya disimpan di rak karena tidak sesuai dengan kebiasaan hidup dalam negeri dan kondisi ruang.
Selain itu, psikologi konsumsi berikut ini tidak bisa diabaikan. Ketika Anda melihat orang lain memiliki produk luar negeri tertentu, Anda secara membabi buta mengikuti tren dan membelinya tanpa mempertimbangkan apakah produk tersebut benar-benar cocok untuk Anda. Hal ini tidak hanya menyebabkan pemborosan sumber daya, namun juga menambah beban ekonomi.
Oleh karena itu, baik itu konsumsi dalam negeri maupun belanja lintas batas, kita harus berpikir rasional dan mengambil keputusan berdasarkan kebutuhan aktual. Saat memilih produk, pertimbangkan sepenuhnya frekuensi penggunaan, kepraktisan, dan kesesuaiannya dengan kehidupan Anda untuk menghindari pemborosan yang tidak perlu. Hanya dengan cara ini kita dapat menjadikan setiap pembelian bermanfaat dan benar-benar meningkatkan kualitas hidup.