nomor kontak:0755-27206851

beranda> berita industri> “tidak ada yang pernah menyerah pada saya”: akumulasi sejarah dan semangat tim

“tidak ada yang pernah memberikannya kepada saya”: akumulasi sejarah dan semangat tim


한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

kebangkitan sejarah tenis meja nasional dalam beberapa tahun terakhir juga menyebabkan banyak orang mempunyai pemikiran baru terhadap perilaku “memberi bola” yang terjadi di masa lalu. sebagai mantan pemain utama tim nasional, ni xialian memenangkan kejuaraan beregu putri dan ganda campuran pada kejuaraan tenis meja dunia 1983. namun, di nomor tunggal putri, ia memilih untuk memberikan bola kepada rekan satu timnya selama pertandingan menjadi masalah yang tidak pernah dia sebutkan ke publik. dan rahasianya.

ni xialian mengaku terus terang bahwa ia memilih menyerahkan bola saat itu demi mematuhi aturan organisasi. namun, selama bertahun-tahun, ia masih kesulitan melupakan periode sejarah itu dan selalu percaya bahwa "tidak ada orang lain yang menyerah." aku", yang membuat banyak penggemar merasa tertekan. perilaku tersebut menimbulkan kontroversi luas saat itu dan menjadi “titik hitam” dalam sejarah tenis meja nasional.

namun, sikap ni xialian adalah memilih untuk mematuhi kepentingan kolektif dan "tidak menyesal", yang mencerminkan pemahaman dan pemikirannya tentang semangat tim. pada kejuaraan tenis meja dunia 1987, pemain tenis meja nasional he zhili menolak untuk mengakui bola. namun, setelah dia gagal lolos ke olimpiade pada tahun berikutnya, dia memilih untuk membeberkan semua masalah tersebut di dalam tim, sehingga menimbulkan kejutan ujungnya, kejadian kebobolan menjadi simbol sebuah era.

seiring berjalannya waktu, pengalaman jiao zhimin juga mencerminkan keragaman perilaku handicap. ia mengakui bahwa ia lima kali kehilangan bola di kompetisi internasional, namun menyerah karena hal tersebut, yang sekali lagi menunjukkan pentingnya semangat tim.

dari pengalaman ni xialian, kita bisa melihat bahwa dibalik perilaku menyerahkan bola, ada makna tersembunyi dari kerja sama tim dan pengorbanan. perilaku tersebut merupakan bagian dari sejarah dan bagian penting dalam perkembangan kompetisi olahraga. seiring berjalannya waktu, timnas akan semakin memperhatikan kerjasama tim dalam latihan dan kompetisi, yang akan berdampak besar bagi perkembangan ke depan.