Berita
Berita
Beranda> Berita Industri> Lemahnya permintaan domestik dan tantangan baru dalam perekonomian makro
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
Pertama, lemahnya permintaan dalam negeri secara langsung mempengaruhi vitalitas pasar konsumen dalam negeri. Keinginan konsumen untuk membeli menurun, penjualan produk perusahaan terhambat, dan simpanan persediaan meningkat. Hal ini tidak hanya menyulitkan produksi dan operasional perusahaan, namun juga berdampak pada pertumbuhan lapangan kerja dan pendapatan penduduk, sehingga semakin menghambat konsumsi.
Dari sisi manufaktur, kurangnya permintaan dalam negeri menyebabkan berkurangnya pesanan sehingga memaksa perusahaan mengurangi kapasitas produksi dan bahkan menghadapi risiko kebangkrutan. Pada saat yang sama, permintaan bahan mentah dan suku cadang juga menurun, sehingga menghambat operasional seluruh rantai industri. Hal ini berdampak negatif terhadap transformasi, peningkatan dan inovasi teknologi industri manufaktur, serta melemahkan daya saing industri manufaktur negara saya di pasar internasional.
Ketidakstabilan permintaan eksternal juga membawa tantangan bagi perekonomian. Perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan meningkatnya proteksionisme perdagangan telah memberikan tekanan pada ekspor negara saya. Bagi perusahaan yang mengandalkan ekspor, ketidakpastian pesanan meningkat dan risiko bisnis meningkat.
Namun, dalam lingkungan ekonomi saat ini, kita dapat menemukan potensi hubungan dengan pengiriman ekspres ke luar negeri melalui beberapa kehalusan. Misalnya, konsumsi yang lesu dapat menyebabkan penurunan konsumsi e-commerce lintas batas, sehingga mempengaruhi volume pengiriman ekspres luar negeri ke negara tersebut. Kesulitan dalam industri manufaktur juga dapat mempengaruhi ekspor produk terkait, yang secara tidak langsung akan berdampak pada permintaan pengiriman ekspres internasional.
Untuk mengatasi situasi ekonomi saat ini, pemerintah dan dunia usaha perlu bekerja sama. Pemerintah dapat menstimulasi potensi konsumsi masyarakat dengan melakukan kebijakan-kebijakan yang menstimulasi konsumsi, seperti penerbitan kupon konsumen dan pengurangan pajak dan retribusi. Pada saat yang sama, kami akan meningkatkan dukungan terhadap industri manufaktur, mendorong peningkatan dan inovasi industri, serta meningkatkan kualitas produk dan nilai tambah. Perusahaan harus secara aktif memperluas pasar, meningkatkan investasi dalam penelitian dan pengembangan, dan meningkatkan daya saing mereka.
Dalam pembangunan ke depan, kita harus mencermati perubahan situasi perekonomian dan senantiasa menyesuaikan strategi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil dan pembangunan berkelanjutan. Saya yakin melalui upaya semua pihak, kita akan mampu mengatasi kesulitan yang ada saat ini dan membawa situasi perekonomian yang lebih sejahtera.