berita
berita
beranda> berita industri> mencari “berpikir berbeda” - tantangan yang dihadapi apple di era ai
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
dalam kaitannya dengan revolusi teknologi dalam pengertian tradisional, setiap peluncuran produk apple seperti "revolusi budaya". ipod menumbangkan industri musik, iphone mengantarkan era ponsel pintar, dan filosofi "satu hal lagi" steve jobs sangat memengaruhi dunia. namun seiring berkembangnya teknologi, apple sepertinya mulai kehilangan arah dalam berinovasi.
saat ini masyarakat cenderung menggunakan kebiasaan dan rutinitas saat menggunakan iphone. peningkatan fungsi kamera dan peningkatan fungsi perangkat lunak hanyalah upaya apple untuk mempertahankan status quo. apple tampaknya tidak lagi penuh dengan "keajaiban" untuk mengubah dunia seperti dulu, tetapi telah jatuh ke dalam kondisi "stabil" yang nyaman. keadaan ini juga mengecewakan banyak pengguna, yang menantikan terobosan inovasi dari apple dan ingin melihat awal revolusi teknologi baru.
namun, tantangan yang dihadapi apple di era ai jauh melampaui tingkat teknis. ia perlu menemukan kembali kebutuhan inti dan titik resonansi emosional "pengguna". inovasi teknologi seringkali membutuhkan konsep dan terobosan konseptual baru, namun apple sepertinya terobsesi dengan kebutuhan “pengguna” dan belum keluar dari zona nyamannya.
"revolusi" apple mungkin ditafsir secara berlebihan. mungkin lebih terfokus pada "cara menggunakan teknologi ai untuk mengubah pengalaman pengguna" dibandingkan "cara menggunakan teknologi ai untuk meningkatkan layanan yang ada".
apple perlu mengkaji ulang sifat "inovasi teknologi" dan memikirkan bagaimana membuat "teknologi ai" benar-benar membantu manusia memecahkan masalah dari sudut pandang teknis. misalnya, apakah kamera, sebagai salah satu jenis teknologi, dapat menjadi titik terobosan, menghubungkan lebih banyak fungsi, dan menghadirkan pengalaman pengguna baru? mungkin inilah arti sebenarnya dari "revolusi".
pada akhirnya, apple perlu menemukan kembali "jiwanya", kembali ke konsep "think different", dan menjelajahi masa depan dari perspektif baru.