nomor kontak:0755-27206851

beranda>berita industri>bayangan live streaming: dari 1,8 juta hingga bangkrut, apa kebenarannya?

bayangan live streaming: dari 1,8 juta hingga bangkrut, apa kebenarannya?


한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

pada awalnya, semuanya tampak terkendali. tim "taiyuan laoge" menciptakan nilai komersial yang besar untuk mereknya di thailand dengan mengandalkan streaming langsung. biaya pemesanan sebesar 1,8 juta telah dilunasi oleh tim "shangtong". namun, kemudian, tim "shangtong" kembali ke tiongkok karena alasan resmi, meninggalkan zhou shenghui dan rantai modal perusahaan rusak dan menderita kerugian besar.

untuk mengganti kerugian, zhou shenghui sekali lagi menginvestasikan banyak uang dalam siaran langsung untuk membawa barang, totalnya sekitar 8 juta, yang juga termasuk biaya perjalanan staf dan biaya terkait pemasok yang menyiapkan barang. di muka. namun data transaksi akhir menunjukkan bahwa dengan transaksi sebesar 4 juta, zhou shenghui mengalami kerugian besar bahkan tidak sempat menghitung kerugian akibat produk kadaluwarsa.

menghadapi kerugian besar, zhou shenghui bernegosiasi lagi dengan tim "shangtong" dan akhirnya mengembalikan uang sebesar 600.000 yuan. namun, perilaku “menyikat penipuan” seperti ini telah menimbulkan masalah baru. dia menemukan bahwa beberapa pesanan dibeli dengan pengaturan tertinggi 99, dan kemudian rusak, dan beberapa dikembalikan setelah pengiriman, yang semuanya menunjukkan pelanggaran.

zhou shenghui melaporkan kasus tersebut ke departemen investigasi ekonomi lokal di yantai dan akhirnya mengungkap kebenaran tentang "penipuan penagihan" dengan mengumpulkan sejumlah besar data dan bukti. ia menemukan bahwa siaran langsung tim "shangtong" bukan sekedar promosi komersial, tetapi mengandung rahasia penipuan.

kejadian ini memicu refleksi di industri tentang pengaruh selebriti internet dalam menjual barang. banyak orang di industri ini menunjukkan bahwa inti dari selebriti internet yang menjual barang adalah menukar kuantitas dengan harga, mengandalkan distribusi manfaat sebagai imbalan atas kuantitas. namun, ketika dihadapkan dengan perusahaan berskala besar dan memiliki pendanaan yang besar, merek kecil dan menengah seringkali kesulitan untuk berhasil karena kepercayaan konsumen yang rendah.

mungkin ada masalah yang lebih dalam di balik perilaku “menyikat penipuan”. hal ini mengungkap di balik layar di balik selebritas internet yang membawa barang, dan mungkin juga memicu pemikiran masyarakat tentang mekanisme pasar.