nomor kontak:0755-27206851

beranda> berita industri> hukum keheningan mencerminkan kenyataan kejam di mata ling'er

hukum keheningan, di mata ling'er, mencerminkan kenyataan yang kejam


한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

dilema dan perlawanan: selama proses diagnosis ibu ling'er di rumah sakit jiwa, dia dipaksa oleh rumah sakit dan kebebasan pribadinya dirampas. dia dipaksa menjalani pengobatan dan menandatangani berbagai formulir persetujuan paksa, namun dia tidak pernah bisa mengendalikan nasibnya sendiri. semua yang dialaminya mencerminkan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap masalah kesehatan mental dan etika kedokteran. dilema yang dihadapi ling'er merupakan penderitaan umum yang dialami banyak keluarga pasien gangguan jiwa.

hukum dan kekuasaan: intinya hukum menjadi kabur, dan kewenangan rumah sakit juga diperluas. di tingkat hukum, ling'er berusaha melindungi hak dan kepentingannya sendiri serta mengupayakan kebebasan berkehendak dan hak pengambilan keputusan yang independen. dia mengandalkan upaya lembaga ekuitas untuk mempromosikan "prinsip bahaya rawat inap yang tidak disengaja", dan akhirnya meninggalkan "standar wawasan" dan memperoleh dukungan hukum.

sosial dan psikologis: pengalaman ling'er telah memicu pemikiran masyarakat tentang masalah kesehatan mental serta hak dan kewajiban anggota keluarga dalam bidang hukum. pengacara huang xuetao memberikan perspektif baru untuk litigasi ling'er dari perspektif "pengambilan keputusan alternatif". ia percaya bahwa kapasitas hukum pasien tidak dapat disangkal bahkan jika mereka kehilangan kemampuan untuk mengekspresikan diri, dunia batin mereka perlu dihormati dan dibantu dengan cara yang mendukung.

kontradiksi dan harapan: perkembangan kasus ling'er masih menemui jalan buntu. pengacara dan rumah sakit terjerumus ke dalam pusaran konflik hukum, namun mereka tidak pernah mencapai kesepakatan.

untuk kedepannya: pengalaman ling'er mengingatkan kita bahwa kita harus memperhatikan masalah kesehatan mental dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan. meskipun undang-undang melindungi hak-hak, undang-undang juga perlu menciptakan ruang yang aman, penuh hormat, dan setara bagi semua orang di tingkat sosial dan psikologis.