berita
berita
beranda> berita industri> pasar properti sedang mengalami pasang surut, dan efek "stimulan" kebijakan telah memudar.
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
pada awal tahun, kebijakannya kuat, terutama setelah new deal tahun 517, dan pasar perumahan bekas mengalami pertumbuhan yang signifikan. namun seiring berjalannya waktu, dampak kebijakan tersebut memudar dan volume perdagangan mulai menurun. sejak bulan agustus, volume transaksi rumah bekas di kota-kota utama telah menurun dari bulan ke bulan. data dari pusat penelitian zhongyuan shenzhen menunjukkan bahwa 2,537 rumah bekas ditandatangani secara online dan 3,804 rumah bekas telah dialihkan. hal ini tentu membuat masyarakat mulai khawatir, apakah pasar properti benar-benar sedang terpuruk?
namun di sisi lain, pasar masih penuh harapan. ketika kebijakan terus disesuaikan, perubahan baru mungkin terjadi di masa depan. beberapa pakar industri berpendapat bahwa penurunan suku bunga sangat mungkin terjadi. lpr untuk jangka waktu lebih dari 5 tahun telah dikurangi sebesar 80bp secara kumulatif, dan masih banyak ruang untuk penurunan suku bunga. hal ini akan berdampak positif dalam mendorong konsumsi dan mengurangi tekanan pada pinjaman hipotek yang ada, sehingga membantu pemulihan pasar . selain itu, kebijakan pembelian dan penyimpanan perusahaan milik negara juga dapat mengalami optimalisasi dan penyesuaian, yang akan membantu mengurangi tekanan pada pasokan perumahan.
pada saat yang sama, beberapa ahli memperkirakan bahwa kebijakan pembatasan pembelian di kota-kota inti seperti beijing dan shanghai juga diperkirakan akan dilonggarkan. pelonggaran kebijakan akan semakin merangsang permintaan dan menarik lebih banyak pembeli untuk berpartisipasi dalam pasar real estat.
namun, pasar memerlukan waktu untuk pulih. kebijakan tidak hanya merangsang permintaan, tetapi juga berupaya meningkatkan lapangan kerja dan pendapatan penduduk. hal ini akan menjadi arah pembangunan jangka panjang.