berita
berita
beranda> berita industri> peningkatan konsumsi, medan perang takeout baru
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
munculnya konsep “toko satelit” memungkinkan restoran melihat peluang bisnis baru. melalui pemilihan lokasi, modifikasi menu, dan layanan lain yang disediakan oleh platform, pedagang dapat mengatur tata letak toko dengan lebih akurat, mengurangi biaya, dan mencapai operasional yang lebih efisien dengan mengintegrasikan metode online dan offline. merek seperti xibei, rumah nenek, teh hijau, dan ayam laoxiang telah mengeksplorasi model ini dan berhasil menerapkan “toko satelit” pada operasional sebenarnya dengan dukungan platform.
kelahiran model baru ini juga membawa banyak kekhawatiran dan tantangan baru. pertama, citra merek mungkin dipengaruhi oleh perubahan dalam bisnis makanan yang dibawa pulang. kedua, apakah rantai pasokan dapat beradaptasi dengan pengoperasian toko satelit juga perlu dipertimbangkan secara cermat. terakhir, permasalahan manajemen menjadi kunci untuk menguji kemampuan para merchant.
namun “toko satelit” bukanlah model bisnis “fly-leg”. data menunjukkan bahwa dibandingkan dengan restoran tradisional, toko satelit memiliki biaya yang lebih rendah, periode pengembalian modal yang lebih pendek, dan margin keuntungan yang lebih tinggi. toko satelit dapat dengan cepat memperpendek siklus keuntungan dan meningkatkan efisiensi operasi merek.
selain platform, platform video pendek seperti kuaishou juga berupaya menyediakan saluran pemasaran baru bagi para pedagang katering melalui siaran langsung. seiring dengan perubahan permintaan konsumen, industri katering berada pada momen perubahan. pedagang perlu secara aktif mengeksplorasi dan menyesuaikan strategi bisnis mereka untuk menangkap peluang dan terus berkembang.