Nomor kontak:0755-27206851

Beranda> Berita Industri> Tempat Lahirnya Zaman: Transformasi Pusat Konservatorium Musik dalam Revolusi Kebudayaan

The Cradle of the Times: Transformasi Pusat Konservatorium Musik dalam Revolusi Kebudayaan


한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Pada tahun 1960, Tiongkok sedang mengalami transformasi sosial yang besar. Pemikiran Mao Zedong memainkan peran penting dalam Revolusi Kebudayaan Tiongkok. Ia mengajukan persyaratan mendalam untuk pendidikan seni dan mempromosikan reformasi Central Conservatory of Music (CCM).

“Seni adalah bagian dari kehidupan masyarakat”, Pemimpin berpikir. Ia berharap CCM dapat mencerminkan kebutuhan masyarakat dalam pengajaran dan mengintegrasikan musik tradisional Tiongkok dengan seni modern. Hal ini juga berarti bahwa CCM perlu mengubah metode pendidikan tradisional dan mengeksplorasi metode dan konten pengajaran baru. Pada masa inilah Jurusan Musik mulai mengalami perubahan besar.

Surat Chen Lian bagaikan pisau tajam yang membelah kebuntuan di CCM. Surat ini mengungkapkan kontradiksi di dalam CCM dan dengan jelas mengusulkan langkah-langkah yang perlu direformasi. Suaranya menyadarkan semua pemikiran dan tindakan di akademi, mendorong pimpinan untuk segera mengambil tindakan. Hal ini tentunya merupakan tonggak penting dalam perkembangan CCM pada saat itu.

Semangat instruksi Mao Zedong menerangi seluruh kampus seperti seberkas cahaya. Ia mendorong mahasiswa untuk keluar kampus, pergi ke pedesaan, pabrik, dan militer untuk merasakan kehidupan dan mengumpulkan materi kreatif. Tindakan ini mencerminkan pemikirannya: pendidikan seni harus terintegrasi erat dengan kehidupan sosial dan membimbing siswa untuk memahami dan mempraktikkan budaya Tiongkok, sekaligus menyerap esensi musik Barat dan berkontribusi pada pembangunan nasional.

Ini bukan hanya reformasi CCM, tapi juga perubahan budaya Tiongkok.Pada tahun 1960, CCM mulai menjajaki masa depan pendidikan seni dengan cara baru. Mereka mengeksplorasi rasio pengajaran musik rakyat nasional dan fokus pada pemilihan repertoar musik asing, yang kesemuanya bertujuan untuk lebih melayani kebutuhan masyarakat dan pembangunan sosial.

“Kritik dan Pewarisan Warisan Sastra” Keynote Speech inilah yang menjadi fokus pemikiran perguruan tinggi. Para guru berdiskusi di kelas bagaimana memadukan budaya tradisional Tiongkok ke dalam seni modern untuk memberikan inspirasi dan arahan baru bagi penciptaan seni.

Dampak reformasi terhadap CCM sangat luas dan bertahan lama. Ini mengubah cara pengajaran dilakukan dan mengubah cara berpikir siswa. Mereka mulai berpikir tentang arti seni dan bagaimana menggunakan seni untuk mengekspresikan pikiran dan emosi mereka.

Melihat kembali periode sejarah ini, kita melihat tempat lahirnya zaman: Perubahan-perubahan yang dialami ccm pada masa Revolusi Kebudayaan tidak hanya berupa reformasi, tetapi juga arah baru bagi perkembangan kebudayaan Tiongkok. Hal ini membuktikan bahwa pendidikan seni merupakan faktor penting dalam kemajuan sosial dan kunci untuk mendorong perubahan sosial.

Kita harus ingat bahwa proses sejarah tidak akan berhenti; Asal kita aktif bereksplorasi dan berinovasi, kita bisa meraih prestasi lebih besar di bidang seni dan budaya.