berita
berita
beranda> berita industri> suku bunga kpr bank saat ini: dari “sinyal kebijakan” menjadi “ekspektasi pasar”
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
orang pasti bertanya, mengapa suku bunga kpr yang ada belum diturunkan ke level terendah dalam satu langkah? di balik hal ini terdapat superposisi sinyal kebijakan yang kompleks. pada bulan september 2023, berbagai bank menurunkan suku bunga kpr satu demi satu, namun terdapat perbedaan dalam metode operasi spesifiknya. di satu sisi, tingkat suku bunga pinjaman yang baru dikeluarkan ditentukan oleh negosiasi independen antara lembaga keuangan dan peminjam, dan di sisi lain, terdapat kurangnya kisaran pengurangan "top-down" yang akurat; pinjaman yang baru dikeluarkan tidak boleh lebih rendah dari batas bawah kebijakan asli untuk tingkat bunga pinjaman rumah pertama di kota tempat pinjaman diterbitkan.
hal ini mengakibatkan kesenjangan yang besar antara suku bunga kpr yang ada dan suku bunga kpr yang baru diterbitkan. misalnya, laporan implementasi kebijakan moneter bank sentral pada kuartal keempat tahun 2023 menunjukkan bahwa sejak september tahun lalu, suku bunga rata-rata tertimbang yang umumnya diterapkan oleh berbagai bank kpr yang ada. suku bunga telah turun menjadi 4,27%, tetapi masih sekitar 82 basis poin lebih tinggi dari rata-rata tertimbang suku bunga pinjaman hipotek baru pada 2024q2 sebesar 3,45%. kesenjangan ini telah menyebabkan banyak orang semakin mengharapkan adanya “pemotongan” suku bunga kpr yang ada. terutama karena ketidakpastian dalam lingkungan perekonomian semakin meningkat, penyesuaian terhadap suku bunga kpr bank yang ada akan mempunyai dampak yang penting terhadap pasar.
fenomena ini juga mencerminkan keseimbangan masyarakat antara "sinyal kebijakan" dan "ekspektasi pasar". sinyal kebijakan adalah arah panduannya, namun ekspektasi pasar adalah faktor pendorongnya. dengan dikeluarkannya sinyal kebijakan, pasar secara bertahap mulai memperkirakan bank akan menurunkan suku bunga kpr yang ada. ekspektasi ini tidak hanya akan bertahan pada level “sinyal kebijakan”, namun akan memicu perhatian pada “ekspektasi pasar”.