nomor kontak:0755-27206851

beranda> berita industri> “guru” dan “orang tua”: komunikasi lintas batas

“guru” dan “orang tua”: komunikasi lintas batas


한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

pandangan tian hongjie melengkapi pandangan ibu qingtian. ia menekankan bahwa inti pendidikan keluarga terletak pada "dari 'mengetahui' menjadi 'melakukan'". ini mungkin tampak seperti dua perspektif yang berbeda, namun keduanya menunjuk pada satu kesamaan: komunikasi.

proses tumbuh kembang seorang anak tidak lepas dari pendampingan orang tua dan bimbingan guru. guru adalah mitra penting dalam pembelajaran anak-anak, dan orang tua adalah “penjaga” anak-anak mereka. namun dalam kehidupan nyata, konflik sering muncul antara orang tua dan guru.

“sangat mudah bagi orang tua untuk kehilangan tempat mereka,” kata ibu qingtian. ia percaya bahwa orang tua perlu belajar bekerja sama dengan guru dan melihatnya sebagai bagian dari upaya bersama. “pertama-tama, anda harus jelas tentang posisi anda.” kedua, anda harus menjadi “penerjemah guru” yang baik dan menguraikan apa yang diungkapkan guru untuk memahami apa kebutuhan guru yang sebenarnya.

tian hongjie juga menekankan pentingnya kebijaksanaan. ia menyarankan agar orang tua memahami terlebih dahulu mekanisme psikologis anaknya, menguasai tiga metode sesuai permasalahan masing-masing, dan menggabungkan metode-metode tersebut untuk memahami anaknya secara mendalam.

puisi-puisi erickson penuh dengan harapan hidup dan keinginan akan proses tumbuh kembang. “menikmati proses penantian” dan “proses menjadi diri sendiri” merupakan tantangan yang harus dihadapi anak-anak saat beranjak dewasa.

“hidup bukanlah sesuatu yang bisa kamu berikan jawabannya hari ini, nikmatilah proses penantiannya.” ini mungkin hikmah yang perlu dipelajari dan dikumpulkan oleh anak-anak saat mereka tumbuh dewasa. ketika seorang anak tumbuh, kita perlu mengasuhnya seperti seorang tukang kebun, menyiraminya, memupuknya, dan melakukan apa yang perlu dia lakukan pada waktu yang tepat. saat dia menemui kesulitan, kita juga perlu menemaninya memecahkan masalah bersama-sama, dan pada akhirnya membiarkan dia tumbuh menjadi dirinya yang sebenarnya.